Jakarta Pusat – Kebakaran hebat yang melanda gedung kantor Terra Drone di Cempaka Baru, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat pada Selasa (9/12/2025), menyisakan kisah mencekam tentang upaya penyelamatan diri para karyawan dan menelan korban jiwa hingga 22 orang. Insiden yang diduga dipicu oleh terbakarnya baterai drone ini menyoroti minimnya jalur evakuasi yang efektif saat bencana asap tebal.

BACA JUGA : Ancaman Bencana Ekologis Kaltim: Ketika Tata Kelola Sumber Daya Alam Gagal

Detik-Detik Karyawan Berjuang Hidup

Kesaksian dari warga di sekitar lokasi menggambarkan situasi panik saat api mulai membesar. Budi, seorang saksi mata, menceritakan bagaimana karyawan yang berada di lantai atas gedung berteriak meminta pertolongan. Pada saat itu, api masih terlihat jelas membakar lantai satu, sementara asap tebal dan berbau aneh, menyerupai bau kimia atau baterai, mulai menyelimuti seluruh gedung enam lantai tersebut.

Wandi (51), saksi lain, membenarkan bahwa api awalnya terpusat di lantai satu, yang dikonfirmasi oleh polisi sebagai area gudang dan tempat terbakarnya baterai drone. Asap tebal inilah yang memaksa karyawan berupaya menyelamatkan diri menuju lantai yang lebih tinggi, bahkan hingga ke atap gedung.

  • Evakuasi Nekat: Budi menyaksikan upaya penyelamatan diri yang penuh risiko. Setelah petugas pemadam kebakaran (Damkar) tiba, kaca di lantai atas gedung mulai dijebol, diduga untuk memfasilitasi evakuasi.
  • Lompatan dan Tali: Seorang karyawan laki-laki dilaporkan nekat melompat dari lantai atas dan selamat, memberikan informasi bahwa lebih dari 20 rekannya masih terjebak. Karyawan lain berusaha turun menggunakan tangga darurat yang dipasang Damkar, melompat ke ruko sebelah melalui jendela yang terbuka, bahkan ada yang menggunakan tali untuk menuruni gedung.

Kronologi Resmi dan Penyebab Kematian

Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Jakarta mencatat bahwa informasi kebakaran diterima pukul 12.43 WIB. Pemadaman dimulai pukul 12.50 WIB dan berhasil dikendalikan serta memasuki tahap pendinginan pada pukul 14.10 WIB.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, mengonfirmasi bahwa insiden bermula sekitar pukul 12.30 WIB ketika baterai drone terbakar di lantai satu. Meskipun sempat diupayakan pemadaman oleh karyawan, api dengan cepat menyebar karena lantai dasar tersebut berfungsi sebagai gudang. Asap tebal kemudian menyebar hingga ke lantai enam, tempat sebagian besar karyawan sedang beristirahat makan siang.

Pada pukul 17.00 WIB, pihak kepolisian merilis data korban meninggal dunia:

  • Total Korban: 22 orang.
  • Rincian Korban: 7 laki-laki dan 15 perempuan. Salah satu korban yang meninggal adalah seorang ibu hamil dengan usia kandungan tujuh bulan.
  • Lokasi Korban: Rata-rata korban ditemukan di lantai 3, 4, dan 5. Karyawan di lantai 6 dilaporkan sempat berhasil mencapai atap gedung (rooftop).
  • Penyebab Kematian: Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, Kombes Susatyo menjelaskan bahwa korban meninggal rata-rata disebabkan oleh kekurangan oksigen (asfiksia) akibat menghirup asap tebal. “Asap naik ke lantai 2, 3, dan sebagainya, oksigen juga kurang, sehingga banyak yang meninggal karena lemas di atas,” jelasnya.

Seluruh jenazah korban telah dievakuasi ke RS Polri Kramatjati untuk proses identifikasi lebih lanjut. Selain korban jiwa dari karyawan, dua petugas Damkar dan Kapolsek Kemayoran Kompol Agung Adriansyah juga dilaporkan mengalami luka ringan saat penanganan dan peninjauan lokasi kejadian.