BANDA ACEH – Badan Gizi Nasional (BGN) melaporkan pengerahan masif sumber daya mereka untuk mengatasi krisis pangan yang melanda korban bencana banjir bandang dan tanah longsor di Aceh. Sebanyak 105 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh provinsi telah dialihfungsikan menjadi dapur umum darurat.
Kepala Regional SPPG BGN Provinsi Aceh, Mustafa Kamal, dalam laporannya dari Banda Aceh, menyatakan bahwa alih fungsi ini merupakan upaya cepat tanggap untuk memenuhi kebutuhan makanan siap santap bagi warga terdampak.
“Total jumlah porsi pengalihan yang telah disalurkan sebanyak 562.676 paket makanan,” kata Mustafa, dikutip dari siaran pers pada Senin (8/12/2025).
BACA JUGA : Prabowo Sindir Keras Bupati Aceh Selatan: Ancaman Desersi dan Sanksi Mendagri
Status Operasional SPPG di Masa Bencana
Dari total 470 SPPG yang sudah beroperasi di Aceh sebelum bencana, status operasionalnya kini terbagi menjadi beberapa kategori:
| Status Operasional | Jumlah SPPG | Keterangan |
| Dapur Umum/Alih Fungsi | 105 | Menyediakan makanan siap saji untuk pengungsi. |
| Operasi Normal | 164 | Berjalan seperti biasa, melayani penerima manfaat standar (sebelum dialihkan). |
| Setop Operasional | 161 | Terhenti karena berbagai kendala bencana. |
| Tidak Terdokumentasi | 47 | Tidak terdata akibat putusnya listrik dan telekomunikasi. |
| TOTAL | 477 |
Mustafa menjelaskan bahwa program makan bergizi gratis di Aceh kini dialihkan sementara penerima manfaatnya, dari yang semula adalah siswa sekolah menjadi warga terdampak banjir dan pengungsi.
Fokus Krisis di Aceh Tamiang dan Bener Meriah
Meskipun upaya bantuan pangan masif telah dilakukan, kondisi di beberapa kabupaten masih sangat mengkhawatirkan.
“Kondisi paling mengkhawatirkan terjadi di Kabupaten Aceh Tamiang, dan Kabupaten Bener Meriah,” ucap Mustafa.
- Aceh Tamiang: Sebanyak 30 SPPG di wilayah ini sampai saat ini masih belum bisa didata karena terputusnya aliran listrik dan rusaknya jaringan telekomunikasi.
- Bener Meriah: Seluruh 11 SPPG yang ada di kabupaten ini terpaksa setop operasi total.
“Sampai hari ini, SPPG-SPPG yang setop operasi akibat gempuran bencana banjir masih cukup banyak,” tuturnya, menggarisbawahi tantangan logistik dan infrastruktur yang dihadapi BGN.
Korban Jiwa Bencana di Tiga Provinsi
Data kemanusiaan terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Minggu (7/12/2025) malam menunjukkan skala tragedi yang melanda tiga provinsi di Sumatera.
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, melaporkan kepada Presiden Prabowo bahwa total korban meninggal dunia mencapai 921 orang.
| Provinsi Terdampak | Meninggal Dunia | Hilang | Mengungsi |
| Aceh | 366 orang | 97 orang | 914.202 orang |
| Sumatera Barat | 226 orang | 213 orang | Data tidak tersedia |
| Sumatera Utara | 329 orang | 82 orang | Data tidak tersedia |
| TOTAL | 921 orang | 392 orang | 914.202+ orang |
Selain ratusan korban jiwa dan hilang, total pengungsi dilaporkan mencapai 975.079 orang (termasuk Aceh), sebuah angka yang menegaskan besarnya kebutuhan akan dukungan logistik, medis, dan pangan darurat.
