Jakarta Pusat – Pasca-tragedi kebakaran hebat di Gedung Kantor Terra Drone, Kemayoran, yang menewaskan 22 orang pada Selasa (9/12/2025), pihak kepolisian terus mendalami penyebab dan pihak yang bertanggung jawab. Hingga Rabu (10/12/2025), Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Pusat telah memeriksa delapan orang saksi terkait insiden tersebut.
Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Roby Saputra, mengonfirmasi jumlah saksi yang diperiksa, yang meliputi pemilik gedung, perwakilan manajemen PT Terra Drone di kantor tersebut, serta sejumlah warga di sekitar lokasi kejadian.
BACA JUGA : Tragedi Kebakaran Gedung Terra Drone: Karyawan Nekat Selamatkan Diri, 22 Orang Tewas
Pelacakan Pemilik Perusahaan
Meskipun delapan saksi telah dimintai keterangan, pihak kepolisian mengungkapkan bahwa pemilik inti perusahaan hingga kini belum diperiksa. Kepolisian masih berupaya memastikan posisi dan alamat lengkap dari pemilik PT Terra Drone.
AKBP Roby Saputra menjelaskan bahwa PT Terra Drone merupakan perusahaan asal Jepang. Namun, ia menekankan bahwa pemimpin atau penanggung jawab operasional harian perusahaan yang berkantor di Kemayoran bukanlah warga negara asing (WNA) Jepang. Penyelidikan saat ini berfokus untuk mengumpulkan informasi selengkap mungkin dari para saksi sebelum menentukan langkah hukum selanjutnya terhadap manajemen perusahaan.
Mengingat Kronologi dan Dampak Korban
Kebakaran yang terjadi di Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Baru, Kemayoran, tersebut diketahui mulai terjadi sekitar pukul 12.43 WIB. Tim pemadam kebakaran (Damkar) segera bergerak dan berhasil memadamkan api serta melakukan pendinginan lokasi sekitar pukul 14.10 WIB.
Sayangnya, api dan asap tebal yang menyebar cepat menimbulkan dampak korban jiwa yang masif. Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, mengonfirmasi jumlah korban meninggal mencapai 22 orang.
| Kategori Korban | Jumlah |
| Total Meninggal | 22 Orang |
| Laki-laki | 7 Orang |
| Perempuan | 15 Orang |
| Korban Khusus | 1 Ibu hamil (usia kandungan 7 bulan) |
Rata-rata korban ditemukan di lantai 3, 4, dan 5. Kombes Susatyo menjelaskan bahwa korban yang berada di lantai 6 memiliki akses langsung menuju atap (rooftop), yang memungkinkan mereka untuk menyelamatkan diri atau ditemukan dalam kondisi lebih baik.
Penyebab utama kematian para korban adalah kekurangan oksigen yang menyebabkan lemas dan berujung pada kematian. “Asap naik ke lantai 2, 3, dan sebagainya, oksigen juga kurang, sehingga banyak yang meninggal karena lemas di atas,” ujar Kombes Susatyo. Seluruh jenazah korban telah dibawa ke RS Polri Kramatjati.
Selain korban jiwa dari karyawan, insiden ini juga melukai tiga petugas di lapangan: dua petugas Damkar mengalami luka ringan, sementara Kapolsek Kemayoran, Kompol Agung Adriansyah, mengalami luka berat di bagian tangan saat meninjau lokasi kebakaran.
