Jakarta, 15 Desember 2025 — Respons pemerintah pusat dan daerah dalam penanganan bencana banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat mendapat penilaian beragam dari masyarakat. Berdasarkan hasil jajak pendapat terbaru yang dilakukan oleh Litbang Kompas, mayoritas responden menganggap respon pemerintah cukup cepat.
Secara kumulatif, sebanyak 51,6 persen publik menilai respons pemerintah cepat dalam menangani bencana di Sumatera. Angka ini terdiri dari 40,1 persen responden yang menyatakan respons “Cepat” dan 11,5 persen yang menilai “Sangat Cepat”.
BACA JUGA : Kios Kalibata yang Dibakar Berdiri di Lahan Pemprov DKI, Gubernur Pramono Tunggu Keputusan Polri
Namun, hasil survei juga menangkap adanya kritik signifikan terhadap kinerja penanganan bencana. Hampir separuh responden, atau 47,3 persen, menilai respons pemerintah lambat. Kelompok ini terbagi menjadi 37,0 persen yang menyatakan “Lambat” dan 10,3 persen yang menilai “Sangat Lambat”. Hanya 1,1 persen responden yang menyatakan “Tidak Tahu”.
Dilansir dari Kompas.id, hasil ini mencerminkan persepsi publik bahwa masih terdapat kendala koordinasi yang perlu diperbaiki antara pemerintah daerah dan pusat dalam menghadapi bencana skala besar.
Komitmen Pemerintah Pusat Dinilai Cukup Kuat
Selain kecepatan respons, jajak pendapat tersebut juga mengukur persepsi publik terhadap komitmen pemerintah pusat dalam menjadikan penanganan bencana Sumatera sebagai prioritas nasional.
Sebanyak 56,4 persen responden menilai pemerintah pusat memiliki komitmen kuat. Rinciannya adalah 25,8 persen responden yang menyatakan komitmen pemerintah “Sangat Kuat” dan 30,6 persen yang menilai “Kuat”.
Meskipun demikian, penilaian negatif terhadap komitmen pemerintah juga cukup besar. Sebanyak 41,6 persen responden memandang komitmen pemerintah dalam memprioritaskan penanganan bencana Sumatera masih lemah. Kelompok ini terdiri dari 30,0 persen yang menilai komitmen “Lemah” dan 11,6 persen lainnya menyebutnya “Sangat Lemah”.
Metodologi Jajak Pendapat
Jajak pendapat ini diselenggarakan oleh Litbang Kompas melalui wawancara telepon yang dilakukan pada 8 hingga 11 Desember 2025.
Berikut rincian metodologi survei:
- Jumlah Responden: 510 responden.
- Cakupan: 76 kota di 38 provinsi di seluruh Indonesia.
- Metode Penarikan Sampel: Dilakukan secara acak dari responden panel Litbang Kompas sesuai proporsi jumlah penduduk di setiap daerah.
- Tingkat Kepercayaan: 95 persen.
- Margin of Error: $\pm 4,24$ persen, dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Meskipun memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi, Litbang Kompas menekankan bahwa kesalahan di luar pengambilan sampel (non-sampling error) dimungkinkan terjadi.
Hasil survei ini menjadi masukan penting bagi pemerintah yang sedang berupaya mengendalikan dampak bencana, terutama terkait perlunya peningkatan koordinasi dan komunikasi publik agar komitmen pemerintah dalam penanganan bencana dapat dirasakan secara merata oleh masyarakat.
