JAKARTA, 4 Desember 2025 – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan mengenai potensi berlanjutnya cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia. Kombinasi kompleks dari fenomena atmosfer global, regional, dan lokal diperkirakan akan memicu peningkatan intensitas hujan, khususnya di wilayah Indonesia bagian tengah dan barat, dalam sepekan ke depan.
Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, termasuk banjir, tanah longsor, dan angin kencang.
BACA JUGA : Harga Emas Pegadaian 4 Desember 2025: UBS dan Galeri24 Terus Melemah
Faktor-Faktor Pendorong Peningkatan Curah Hujan
BMKG mengidentifikasi beberapa parameter kunci yang memengaruhi pola cuaca saat ini:
1. Fenomena Global dan Regional
- Dipole Mode Index (DMI): Nilai DMI tercatat $-0.6$, mengindikasikan kondisi yang mendukung peningkatan pembentukan awan hujan, terutama signifikan di Indonesia bagian barat.
- La Niña: Fenomena ini masih terpantau dalam kategori lemah, dengan Indeks Nino $3.4$ sebesar $-0.42$ dan Southern Oscillation Index (SOI) mencapai $+13.7$. Kondisi ini secara dominan berpotensi meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia bagian timur.
- Penguatan Monsun Asia: Terlihat dari peningkatan signifikan nilai West North Pacific Monsoon Index (WNPMI) dan dominasi pola angin baratan. Ini memperbesar suplai uap air dari Samudra Hindia, yang mendukung pembentukan awan hujan di hampir seluruh wilayah Indonesia.
2. Aktivitas Gelombang Atmosfer
Meskipun Madden–Julian Oscillation (MJO) berada pada Fase 7 (Pasifik Barat) dan tidak berkontribusi signifikan, aktivitas gelombang atmosfer lainnya justru sangat aktif:
- Gelombang Kelvin dan Gelombang Rossby Ekuator: Kedua gelombang ini diperkirakan aktif dan akan memengaruhi wilayah-wilayah yang rentan. Fenomena ini berpotensi besar meningkatkan proses pembentukan awan hujan di:
- Sumatera bagian selatan
- Kalimantan bagian tengah dan selatan
- Jawa bagian barat
- Sulawesi
- Maluku dan Maluku Utara
- Papua
3. Dampak Siklon Tropis (Dikecualikan)
Fenomena Ex-Siklon Tropis “KOTO” terdeteksi di Laut Cina Selatan dengan kecepatan angin 30 knot. Namun, BMKG memastikan intensitas siklon tersebut terus menurun saat bergerak ke arah barat daya menuju daratan Vietnam. Oleh karena itu, Ex-Siklon KOTO diperkirakan tidak memberikan dampak signifikan terhadap cuaca maupun kondisi gelombang laut di perairan Indonesia.
Prakiraan Cuaca Periode 05–08 Desember 2025
Secara umum, periode ini akan didominasi oleh kondisi hujan ringan hingga hujan lebat di seluruh Indonesia.
A. Wilayah dengan Potensi Hujan Intensitas Sedang
BMKG meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan di seluruh provinsi berikut, yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang:
| Sumatera | Jawa/Nusa Tenggara | Kalimantan | Sulawesi | Maluku/Papua |
| Sumatera Utara | Banten | Kalimantan Barat | Sulawesi Utara | Maluku Utara |
| Sumatera Barat | DKI Jakarta | Kalimantan Tengah | Gorontalo | Maluku |
| Riau | Jawa Barat | Kalimantan Timur | Sulawesi Tengah | Papua Barat Daya |
| Kepulauan Riau | Jawa Tengah | Kalimantan Selatan | Sulawesi Selatan | Papua Barat |
| Jambi | DI Yogyakarta | Sulawesi Tenggara | Papua Tengah | |
| Sumatera Selatan | Nusa Tenggara Barat | Papua | ||
| Bengkulu | Nusa Tenggara Timur | Papua Selatan |
B. Peringatan Dini Kategori Siaga (Hujan Lebat Disertai Kilat/Petir dan Angin Kencang)
Beberapa provinsi ditetapkan dalam kategori Siaga untuk potensi hujan lebat yang dapat memicu dampak serius:
- Aceh
- Kepulauan Bangka Belitung
- Jawa Timur
- Sulawesi Barat
- Papua Pegunungan
C. Potensi Angin Kencang Terpisah
Selain potensi hujan lebat, beberapa wilayah juga diwaspadai terhadap potensi angin kencang yang dapat terjadi secara terpisah:
- Sumatera Selatan
- Kepulauan Bangka Belitung
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Selatan
- Kalimantan Utara
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Utara
- Maluku Utara
BMKG menekankan bahwa informasi ini bersifat umum. Untuk prakiraan cuaca yang lebih spesifik, akurat, dan bersifat lokal, masyarakat dianjurkan untuk mengakses sumber resmi BMKG melalui situs resmi, aplikasi InfoBMKG, atau akun media sosial @infoBMKG.
