BOGOR – Bencana banjir melanda Kampung Cicerewed, Desa Cijayanti, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, pada Minggu (7/12/2025) sekitar pukul 14.30 WIB. Peristiwa yang dipicu oleh luapan air sungai ini menyebabkan puluhan rumah terendam dan memaksa beberapa keluarga mengungsi sementara.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Adam Hamdani, menjelaskan bahwa banjir terjadi akibat meluapnya air dari Kali Sarapati. Luapan ini dipicu oleh hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut.

“Air meluap dari Kali Sarapati akibat hujan intensitas tinggi sehingga masuk ke permukiman dan menyebabkan kerusakan pada rumah,” ujar Adam.

BACA JUGA : PMI Kerahkan 105 SPPG Jadi Dapur Umum di Aceh, Salurkan Lebih dari Setengah Juta Porsi Makanan


Dampak dan Kerusakan Infrastruktur

Berdasarkan hasil kaji cepat yang dilakukan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Bogor, total 75 rumah terendam banjir. Dampak langsung tercatat menimpa 85 Kepala Keluarga (KK) atau 178 jiwa.

Kerusakan struktural yang dialami rumah warga bervariasi:

  • Tiga Rumah Rusak Sedang hingga Parah: Kerusakan terjadi pada rumah milik Hamid, Ade, dan Madsari. Kerusakan yang dilaporkan meliputi jebolnya dinding kamar hingga ruang tamu, serta retakan serius pada beberapa bagian rumah.
  • Dua Rumah Rusak Ringan: Tercatat dua rumah lainnya mengalami kerusakan yang tidak terlalu signifikan.

Akibat kerusakan yang cukup parah, tiga kepala keluarga terpaksa mengungsi sementara waktu ke rumah sanak saudara mereka. Pihak BPBD memastikan tidak ada korban luka maupun jiwa dalam insiden bencana ini.


Penanganan Darurat dan Kebutuhan Logistik

Tim TRC BPBD Kabupaten Bogor segera diterjunkan ke lokasi untuk melakukan penanganan komprehensif. Tindakan yang telah dilakukan meliputi kaji cepat, analisis risiko, evakuasi warga, serta upaya penyemprotan dan pembersihan material lumpur pascabanjir.

Air di Jalan Raya Cijayanti dilaporkan telah surut, dan jalur tersebut kini dapat dilalui kendaraan kembali. Namun, Adam Hamdani menegaskan bahwa penanganan pascabencana masih terus berlangsung.

“Dari analisis di lapangan, perlu penanganan lebih lanjut dari dinas terkait, terutama untuk rumah yang mengalami kerusakan sedang,” ujar Adam.

Kebutuhan logistik tanggap darurat masih diperlukan untuk membantu warga terdampak, terutama bagi mereka yang kehilangan sebagian harta benda dan tempat tinggalnya. BPBD mengimbau seluruh warga di Kabupaten Bogor untuk tetap waspada, mengingat curah hujan diprediksi masih akan tinggi dalam beberapa hari ke depan, yang meningkatkan risiko luapan air sungai dan longsor susulan.